Jumat, 29 April 2016

METABOLIT SEKUNDER DAN CONTOHNYA


KIMIA ORGANIK
METABOLIT SEKUNDER










Disusun Oleh :
Kevin john martin S lumban gaol
J1A115098
THP2B
Dosen pengampu : Silvi Leila Rahmi,S.Tp.,M.Sc


Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jambi
 2016

























KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Metabolime Sekunder Tumbuhan”.
Saya menyadari bahwa keberhasilan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata kami mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan,. Amin.

                                                                      Jambi ,   april 2016


                                                                              Penulis 















DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
B.      Rumusan masalah
C.      Tujuan
D.     Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
A.   MACAM-MACAM TANAMAN DAN MANFAAT
1.       Sereh Wangi (Cymbopogonnardus)
2.      Cokelat (Theobroma cacao)
3.      Tembakau (Nicotiana tabacum L.)
4.      Kecubung (Datura metel L)
5.      Pare (Momordica charantia L.)  
6.      Sirih Merah (Piper Crocatum)
7.      Kopi (Coffea Arabica)
8.      Pule Pandak (Rauvolfia serpentina)
9.      Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.)
10.  Pepaya (Caricae Fructus)
11.  Anggur (Vitis vinifera atau Vitis labrusca )
12.  Tanaman Anting-Anting(Achalypha indica L.
13.  Daun Dewa (Gynura pseudo-china Dc.)
14.  Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
15.  Delima (Punica granatum L)
16.  Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L)
17.  Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hook. f.& Thems)
18.  Pepaya (Carica papaya L.)
19.  Rosella (Hibiscus sabdariffa)
20.  Tapak Dara (Catharantus roseus)
21.  Opium (Papaver somniferum)    
22.  Beladon (Atropa belladonna)




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan memiliki pertahanan yang melindungi tumbuhan tersebut dari pemangsa yang mengacam pehidupantumbuhan tersebut. Banyak sistem pertahanan yang dimiliki oleh suatu tumbuhan,baik menggunakan sistem mekanis seperti putri malu yang menutup dirinyasehingga pemangsa tidak mau mengkonsumsinya. Selain itu ada pertahanan yang menggunakan zat kimia sehingga hewan yang mengkonsumsinya akan merasakan rasa yang tidak enak atau mengalami gangguan fisiologis sehingga hewan tersebut tidak ingin mengkonsumsi tumbuhan tersebut.
Zat kimia yang menjadi salah satu pertahanan yang dimiliki tumbuhanadalah metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan hasil metabolisme yang dikeluarkan tanaman. Selain pertahanan metabolit sekunder juga dapat digunakan untuk keperluan manusia seperti obat, pewarna, pengharum, serta bumbu masak.
salah satu tumbuhan yang memiliki pertahanan diri menggunakam metabolisme sekunder adalah serai. Akibat metabolisme yang dikandung oleh serai, beberapa serangga mengalami gangguan jika terkena atau menghirup metabolityang dikandung oleh serai karena memungkinkan terjadinya gangguan fsiologis bagi serangga. Ketidaksukaan serangga terhadap metabolit sekunder pertahanan serai menjadikannya salah satu bahan yang digunakan sebagai pengusir serangga.

B.     Rumusan Masalah
Dalam peulisan makalah ini penulis hanya membahas tentang :
a)         Pengertian metabolisme sekunder
b)        Kelompok metabolisme sekunder
c)         Fungsi masing-masing metabolisme sekunder

C.    Tujuan Penulisan
a)      Untuk mengetahui apa pengertian metabolisme sekunder
b)      Untuk mengetahui apa saja kelompok dari metaboilsme sekunder
c)      Untuk mengetahui fungsi masing-masing metabolisme sekunder



D.    Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah ini dapat bermafaat sebagai menambah wawasan  mengenai metabolisme sekunder.

A.     METABOLIT SEKUNDER
                Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya.[1] Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal.[1] Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

B.     KELOMPOK METABOLIT SEKUNDER
Klasifikasi metabolit sekunder menjadi 3 kelompok:
a) Terpenoid (sebagian mengandung karbon dan hidrogen)
Contohnya monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena
b) Fenolik ( senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memililki cincin benzena,    hidrogen dan oksigen) contohnya asam fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.
c)  Senyawa yang mengandung nitrogen. Contohnya alkaloid, dan glukosinolat

C.     FUNGSI MASING-MASING METABOLIT SEKUNDER
1.Alkaloid 
           Adalah sebuah golongan senyawan basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan. Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya (precursors),didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk molekul itu. Alkaloid bersifat detoksifikasi, bekerja menetralkan racun dalam tubuh.

2. Saponin
           Adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter. Saponin memiliki rasa pahit dan menyebabkan bersin serta iritasi pada selaput lendir. Jika digunakan dengan benar saponin dapat bermanfaat sebagai sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, dan mengurangi penggumpalan darah.

3. Flavonoid
           Adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru. Dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid berfungsi untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinflamasi (antiradang), berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.
Pada tanaman kedelai terkandung suatu senyawa yang merupakan senyawa metabolit sekunder, yaitu senyawa isoflavon atau flavonoid. Kandungan isoflavon pada kedelai berkisar 2–4 mg/g kedelai. Senyawa isoflavon ini pada umumnya berupa senyawa kompleks atau konjugasi dengan senyawa gula melalui ikatan glukosida. Jenis senyawa isoflavon ini terutama adalah genistin, daidzin, dan glisitin. Bentuk senyawa demikian ini mempunyai aktivitas fisiologis kecil.
Senyawa ini terdistribusi secara luas pada bagian-bagian tanaman, baik pada akar, batang, daun, maupun buah, sehingga senyawa ini secara tidak disadari juga terikut dalam menu makanan sehari-hari. Bahkan, karena sedemikian luas distribusinya dalam tanaman maka dikatakan bahwa hampir tidak normal apabila suatu menu makanan tanpa mengandung senyawa flavonoida/isoflavon ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa senyawa flavonoida tidak membahayakan bagi tubuh dan bahkan sebaliknya dapat memberikan manfaat pada kesehatan.
Selama proses pengolahan, baik melalui proses fermentasi maupun proses non-fermentasi, senyawa isoflavon dapat mengalami transformasi, terutama melalui proses hidrolisa sehingga dapat diperoleh senyawa isoflavon bebas yang disebut aglikon yang lebih tinggi aktivitasnya. Senyawa aglikon tersebut adalah genistein, glisitein, dan daidzein.
Bentuk-bentuk produk olahan makanan tersebut sekaligus merupakan sumber isoflavon potensial untuk menunjang kesehatan tubuh kita. Berdasarkan hal tersebut maka mengkonsumsi kedelai dalam bentuk produk olahan terfermentasi lebih dianjurkan.

4.Polifenol
            Adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta kanker. Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Sereh Wangi (Cymbopogonnardus)
Menurut  Santoso  (1992),  klasifikasi  dari  tanaman  sereh  wangi  (Cymbopogon
nardus) sebagai berikut:
Devisio                        :  Spermatophyta
Klas                :  Angiospermae
Subklas                         :  Monocotyledonae
Ordo                :  Graminales
Famili               :  Graminae
Subfamili         :  Panicoidae
Genus               :  Cymbopogon
Species                         :  Cymbopogon nardus
Sereh wangi diduga berasal dari Srilangka. Nama latinnya adalah Cymbopogon nardus L., termasuk dalam suku  Poaceae (rumput-rumputan). Varietas sereh wangi yang paling dikenal adalah varitas Mahapengiri (java citronella oil) dan varitas Lenabatu (cylon citronella oil). Tanaman sereh wangi yang diusahakan di Indonesia terdiri dari 2 jenis yaitu lemabatu dan mahpengiri.
1.            Metabolit Sekunder pada Tanaman Sereh Wangi dan Fungsinya
   Metabolit sekunder atau alelokimia merupakan senyawa pertahanan tumbuhan yang dihasilakan dari jaringan tumbuhan dan dapat besifat toksik. Senyawa ini dapat menurunkan kemampuan nyamuk dalam mencerna makanan, yang termasuk dalam metabolit sekunder antara lain tannin, saponin, terpenoid, alkaloid, dan flavonoid Ishaaya, 1986; Howe dan Westley, 1988 dikutip oleh Elena, 2006). Produk metabolit sekunder bagi tumbuhan berperan dalam hal berinteraksi atau berkompetisi, termasuk untuk melindungi diri dari gangguan luar seperti nyamuk atau hama. Sereh wangi (Cymbopogon nardus) mempunyai metabolit sekunder antara lain saponin, tanin, kuinon, dan steroid (Departemen Kesehatan, 2006). Minyak atsiri mengandung
berbagai senyawa kimia alamiah yaitu senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farsenol methil heptenono, dan dipentena. Sementara dua senyawa yang penting yaitu geraniol dan sitronela. 
Fungsi metabolit sekunder pada tanaman sereh wangi antara lain :
a.        Saponin.
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam tanaman. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan antara lain sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, dan merupakan waste product dari metabolisme tumbuh-tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga.
Sifat-sifat Saponin adalah:
1)  Mempunyai rasa pahit
2)  Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3)  Menghemolisa eritrosit
4)  Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
5)  Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya
6)  Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7)  Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris                       yang mendekati.

b.      Tanin
Tanin terdapat berbagai tumbuhan berkayu dan herba, berperan sebagai pertahanan dengan cara mengahalangi insekta nyamuk dalam mencerna makanan. Nyamuk yang memakan bagian tubuh tumbuhan dengan kandungan tanin yang tinggi akan memperoleh sedikit makanan yang bermanfaat bagi kehidupanya, akibatnya terjadi penuruna pertumbuhan.

c.       Kuinon
Kuinon merupakan salah satu jenis senyawa fenolik. Senyawa fenol biasanya terdapat dalam berbagai jenis sayuran, buah-buahan dan tanaman. Senyawa antrakuinon dan kuinon mempunyai kemampuan sebagai anti biotik dan penghilang rasa sakit serta merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit (Kristiana, 2008).

d.      Steroid
Steriod merupakan senyawa saponin dengan 27 atom C. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin. Hampir sama sama seperti saponin steroid juga bersifat toksik, dan memiliki efek anti jamur.

Manfaat steroid bagi tumbuhan antara lain :
1)      meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
2)      menghambat penuaan daun (senescence)
3)      mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
4)      menghambat proses gugurnya daun
5)      menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
6)      meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
7)      menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
8)      merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
9)      merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
10)    menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus                    karbohidrat.

2.      Cokelat (Theobroma cacao)
Cokelat adalah makanan yang diolah dari biji kakao. Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.

3.      Tembakau (Nicotiana tabacum L.)

                
Tembakau mengandung senyawa alkaloid, diantaranya adalah nikotin. Nikotin termasuk dalam golongan alkaloiod yang terdapat dalam famili Solanaceae. Nikotin dalam jumlah banyak terdapat dalam tanaman tembakau. Nikotin dan kokain dapat pula ditemukan pada daun tanaman kota. Kadar nikotin berkisar antara 0,6-3,0 % dari berat kering tembakau, dimana proses biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi pada daun tembakau. Nikotin terjadi dari biosintesis unsur N pada akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi nikotin adalah sebagai bahan kimia antiherbivora dan adanya kandungan neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga, sehingga nikotin digunakan sebagai insektisida pada masa lalu.  











4.       Kecubung (Datura metel L)

                  
Kecubung adalah tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens, namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun (menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh bagiannya mengandung alkaoida atau disebut hiosamin (atropin) dan scopolamin, seperti pada tanaman Atropa belladona.Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat. Berkhasiat mengobati rematik, sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga.

5.      Pare (Momordica charantia L.)  

                

Buah pare dalam bahasa latin disebut Momordica charantia L berasal dari kawasan Asia Tropis. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak. Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Manfaat buah ini dapat merangsang nafsu makan, menyembuhkan batuk, memperlancar pencernaan, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, dapat menyembuhkan penyakit kuning, juga cocok untuk menyembuhkan mencret pada bay.









6.      Sirih Merah (Piper Crocatum)

 
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyembuhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Sirih merah banyak di gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen. Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid.

7.      Kopi (Coffea Arabica)

Sumber utana kafeina adalah biji kopi. Kandungan kafeina pada kopi bervariasi, tergantung pada jenis biji kopi dan metode pembuatan yang digunakan. Secara umum, satu sajian kopi mengioojhjffgfutandung sekitar 40 mg (30Ml espresso varietas Arabica) kafeina, sampai dengan seratus 100mg kafeina untuk 1 cangkir (120 ml) kopi. Umumnya, kopi dark-roast memiliki kadar kafeina yang lebih rendah karena proses pemanggangan akan mengurangi kandungan kafeina pada biji tersebut. Kopi varietas Arabica umumnya mengandung kadar kafeina yang lebih sedikit daripada kopi varietas robusta. Kopi juga mengandung sejumlah kecil teofilina, namun tidak mengandung teobromina.

8.      Pule Pandak (Rauvolfia serpentina)


Pule Pandak termasuk tanaman obat langka. Akar pule pandak ini mengandung alkaloid reserpine yang berfungsi sebagai anti Hipertensi(tekana darah tinggi) dan obat penenang. Akarnya mengandung tidak kurang dari 20 macam alkaloid dan total ekstrak dari akarnya berkhasiat sebagai obat hipertensi, aprodisiaka dan gangguan neuropsikiatrik. Akarnya hingga kini sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan modern.

9.      Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.)
Daun asam jawa dari survey etnobotani serta informasi yang terdapat dalam literature Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, daun tumbuhan asam jawa digunakan masyarakat sebagai obat demam, kencing manis,sariwan, eksim, gatal-gatal, sakit kuing, bisul, cacingan, dan susah tidur. Hasil pemeriksaan pendahuluan terhadap daun tumbuhan asam jawa, dengan pereaksi liebermen burchard ternyata daun tumbuhan asam jawa positif mengandung steroid. Hal ini terlihat dengan intensitas warna biru yang dihasilkan.

10. Pepaya (Caricae Fructus)
Senyawa steroid digunakan dalam pengobatan dan kontraseptik, diantaranya sebagai penyembuhan penyakit jantung, pengatur haid, anti peradangan, untuk mengontrol populasi hewan dan keluarga berencana. Salah satu tumbuhan yang ditemukan mengandung senyawa steroid adalah tumbuhan papaya (Carica papaya L.) yang mengandung senywa steroid
golongan sterol yaitu ergoste-5-en-3b-01. Daun pepaya (Carica papaya) digunakan sebagai obatpenyakit beri-beri, malaria, kejang perut, penurun panas dan penambah nafsu makan.

11.  Anggur (Vitis vinifera atau Vitis labrusca )

Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

12.  Tanaman Anting-Anting(Achalypha indica L.)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-0-Kqey2_EZ4PUcJEpk_zuCKWeN7Wq0xIbY6kRZeF3QCHZOyAKsSJ2lHU43lhW8HDPw0H27494m8C_9F0ul4zIoRmcacXZKMLU6HgpBk_Zf9wD05zs3pRLXHTIUfeQAvHdvaTrUFXwIo/s1600/g.gif
Wijayakusuma (2006) menyebutkan bahwa keberadaan tanaman anting-anting ini sangat melimpah, dan masyarakat lebih mengenalnya sebagai anaman liar yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman pertaniannya. Tanaman anting-anting (Acalypha indica L.) sebagai salahsatu tanaman obat yang dapat tumbuh dipinggir jalan, lapangan rumput, dan lereng gunung. Masyarakat  sering  menggunakan  tanaman  anting-anting  sebagai tanaman untuk menyembuhkan penyakit disentri basiler dan disentriamuba, diare, mal nutrisi, mimisan, muntah darah, buang air besar berdarah, malaria (Arisandi., 2008). Kartika (2004) menyebutkan bahwa tanaman anting-anting mengandung saponin, tanin, flavonoid, acalyphine, dan minyak atsiri. Wijaya kusuma (2006) menyebutkan bahwa tanaman anting-anting mengandung alkaloid, acalyphine, dan asam gala







13.  Daun Dewa (Gynura pseudo-china Dc.)
              

- Tanaman ini mengandung metabolit skunder : alkaloid, flavonoid, saponin.
-Manfaat : Dapat mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya :
• Luka terpukul: 15 – 30 g daun dewa dicuci, direbus atau ditumbuk, diambil airnya. Campur dengan arak yang sudah dipanaskan, lalu diminum.
• Mencegah sakit jantung: 30 g daun dewa segar dan 15 helai daun dewa yang kering dicuci, direbus dengan 0,5 liter air hingga tersisa setengahnya. Minum 2x sehari.
• Rematik: 15 – 30 g daun dewa segar direbus, lalu dilumatkan, diperas dengan diberi sedikit air, dan diminum.
• Kutil: 5 helai daun dewa dicuci, dilumatkan dan diborehkan pada tempat berkutil. Balut erat, sampai esok harinya.


 14. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
              
- Tanaman ini mengandung metabolit skunder : flavonoid
- Manfaat : Dapat mengobati : Batuk, bronkitis, demam, radang payudara, sebagai anti inflamasi, diuretik, analgesik, sedatif

15. Delima (Punica granatum L)
              
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : Alkaloid, terpenoid
- Manfaat : Digunakan untuk mencegah kanker payudara dan kanker kolon, mengobati radang selaput lendir pada gusi, kegemukan (obesitas), melawan bakteri penyebab diare, menunda penuaan.



 16. Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L)
              
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : Alkaloid
- Manfaat : Dapat menobati : batuk, infeksi saluran kemih, keputihan, kencing manis, radang amandel, radang payudara, radang persendian, radang prostat, bisul (obat luar) dan eksem (obat luar), sebagai anti inflamasi dan diuretik




17. Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hook. f.& Thems)
               
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : alkaloid
- Manfaat : Dapat mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya :
• Luka, koreng, kudis: 30 cm batang brotowali berikut daunnya dicuci bersih lalu dipotong masing-masing 5 cm. Rebus dengan 6 gelas air selama 1/2 jam. Setelah agak dingin, gunakan untuk membersihkan bagian yang luka. Sementara itu, 7 batang daun brotowali ditumbuk halus dan tempelkan pada luka lalu dibalut dengan perban. Balutan dan ramuan daun ini harus diganti setiap 2 hari sekali.
• Malaria: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Demam: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Hepatitis: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Menjelang masak, masukkan air perasan 3 jari temulawak yang sudah diparut. Saring. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Diabetes: 10 cm batang brotowali bersama akar pepaya direbus dengan 3 gelas air. Setelah mendidih, saring dan diamkan sampai agak dingin. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
• Rematik: 10 cm batang brotowali dicuci, dipotong-potong 3 cm. Rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Setelah dingin, diminum. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.




 18. Pepaya (Carica papaya L.)
                  
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : alkaloid, saponin
- Manfaat : Dapat mengobati :
 • Kulit melepuh karena panas. Toreh kulit buah pepaya, tampung getahnya dan oleskan, diamkan sehari semalam. Bila bagian yang melepuh agak luas, parutlah pepaya dan daging buahnya ditempelkan. • Malaria dan demam. Tumbuk daun pepaya muda hingga menjadi 1/2 gelas, tambahkan air 3/4 gelas dan garam, peras, saring. Minum 3 kali sehari; lakukan 5 hari berturut-turut.
• Digigit ular berbisa. 5 jari akar pepaya, cuci, tumbuk sampai halus, tempelkan pada bagian yang terkena, balut. Ganti 2 kali sehari.
• Sariawan, sembelit. Makan buah pepaya segar 3 kali sehari.
• Merangsang nafsu makan. Sehelai daun pepaya dicuci, lumatkan, beri garam dan air sedikit demi sedikit sebanyak 1/4 gelas, peras. Minum airnya sekaligus.



    19. Rosella (Hibiscus sabdariffa)
              
 
 Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : Flavonoid
- Manfaat : Menurunkan hipertensi, menghambat pertumbuhan kanker, menurunkan kolestrol, mencegah strok, mencegah osteoporosis, mbatuk kronis, menetralkan racun

20. Tapak Dara (Catharantus roseus)
      
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : 28 biindol alkaloid, saponin dan flavonoid
- Manfaat :
       1. Kanker
Untuk pengobatan kanker, ambil satu gengam daun tapak dara, campur buah plus kulit kayu pulasari dan gula merah/Jawa secukupnya. Rebus dengan 3 gelas air. Setelah air tinggal separuh, angkat. Minum pagi, siang dan malam hari masing-masing 1/2 gelas.
·      2. Diabetes Mellitus
      Bahan: 10 - 16 lembar daun tapakdara
      Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara      menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai sembuh.
·      3. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Bahan: 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan disaring. Cara menggunakan: diminum tiap sore.
       4. Leukimia
Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras. Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
       5. Asma dan bronkhitis 
  Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air. Cara  menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.





21. Opium (Papaver somniferum)    
 
 - Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : Alkaloid
 - Manfaat : Menurunkan persepsi nyeri dengan stimulasi (pacuan) pada reseptor opioid (efek analgesi), mengobati batuk dan diare serta dapat dijadikan penenang ( efek narkotika) 







 22. Beladon (Atropa belladonna)
 
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : Alkaloid
- Manfaat :
· Digunakan dalam pengobatan obat krasavki karena sifat farmakologis alkaloid sangat aktif, khususnya atropin.
· Krasavki obat-obatan dan atropin digunakan sebagai kasus dan obat penghilang rasa sakit dengan ulkus lambung dan ulkus duodenum, gastritis hyperacid kronis, penyakit saluran bilier dan kandung empedu
· Sebagai atropin penangkal keracunan.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolit_sekunder (diakses 20 April 16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar