KIMIA ORGANIK
METABOLIT SEKUNDER
METABOLIT SEKUNDER
Disusun
Oleh :
Kevin john martin S lumban gaol
J1A115098
THP2B
Dosen pengampu : Silvi Leila Rahmi,S.Tp.,M.Sc
Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas
Teknologi Pertanian
Universitas
Jambi
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Metabolime Sekunder Tumbuhan”.
Saya menyadari bahwa keberhasilan penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata kami mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan,. Amin.
Jambi , april 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. MACAM-MACAM
TANAMAN DAN MANFAAT
1.
Sereh Wangi
(Cymbopogonnardus)
2.
Cokelat (Theobroma cacao)
3.
Tembakau (Nicotiana
tabacum L.)
4.
Kecubung (Datura metel L)
5.
Pare (Momordica
charantia L.)
6. Sirih
Merah (Piper Crocatum)
7. Kopi (Coffea Arabica)
8. Pule
Pandak (Rauvolfia
serpentina)
9.
Daun Asam Jawa (Tamarindus indica
L.)
10.
Pepaya (Caricae Fructus)
11. Anggur (Vitis vinifera atau Vitis
labrusca )
12. Tanaman Anting-Anting(Achalypha indica L.
13.
Daun Dewa (Gynura pseudo-china Dc.)
14.
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
15.
Delima (Punica granatum L)
16.
Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L)
17.
Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hook. f.& Thems)
18.
Pepaya (Carica papaya L.)
19.
Rosella (Hibiscus sabdariffa)
20.
Tapak Dara (Catharantus roseus)
21.
Opium (Papaver somniferum)
22.
Beladon (Atropa
belladonna)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan memiliki
pertahanan yang melindungi tumbuhan tersebut dari pemangsa yang mengacam
pehidupantumbuhan tersebut. Banyak sistem pertahanan yang dimiliki oleh
suatu tumbuhan,baik menggunakan sistem mekanis seperti putri malu yang menutup
dirinyasehingga pemangsa tidak mau mengkonsumsinya. Selain itu ada pertahanan
yang menggunakan zat kimia sehingga hewan
yang mengkonsumsinya akan merasakan rasa yang tidak enak
atau mengalami gangguan fisiologis sehingga hewan tersebut tidak ingin
mengkonsumsi tumbuhan tersebut.
Zat kimia yang menjadi salah satu pertahanan yang
dimiliki tumbuhanadalah metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan hasil
metabolisme yang dikeluarkan tanaman. Selain pertahanan metabolit sekunder juga
dapat digunakan untuk keperluan manusia seperti obat, pewarna, pengharum, serta
bumbu masak.
salah satu tumbuhan yang memiliki pertahanan diri
menggunakam metabolisme sekunder adalah serai. Akibat metabolisme yang
dikandung oleh serai, beberapa serangga mengalami gangguan jika terkena atau
menghirup metabolityang dikandung oleh serai karena memungkinkan terjadinya
gangguan fsiologis bagi serangga. Ketidaksukaan serangga terhadap metabolit
sekunder pertahanan serai menjadikannya salah satu bahan yang digunakan sebagai
pengusir serangga.
B.
Rumusan Masalah
Dalam peulisan makalah ini penulis hanya membahas tentang :
a) Pengertian metabolisme
sekunder
b) Kelompok metabolisme sekunder
c) Fungsi masing-masing
metabolisme sekunder
C.
Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui apa pengertian
metabolisme sekunder
b) Untuk mengetahui apa saja kelompok dari
metaboilsme sekunder
c) Untuk mengetahui fungsi masing-masing
metabolisme sekunder
D.
Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah ini dapat bermafaat sebagai menambah wawasan mengenai metabolisme sekunder.
A.
METABOLIT
SEKUNDER
Metabolit
sekunder adalah senyawa metabolit
yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang
unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya.[1]
Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang
berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya
ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom.
Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan
saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk
mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya
untuk mengatasi hama
dan penyakit,
menarik polinator,
dan sebagai molekul sinyal.[1]
Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan
lingkungannya.
B.
KELOMPOK
METABOLIT SEKUNDER
Klasifikasi metabolit sekunder menjadi 3 kelompok:
a) Terpenoid (sebagian
mengandung karbon dan hidrogen)
Contohnya monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer
terpena
b) Fenolik ( senyawa ini terbuat
dari gula sederhana dan memililki cincin benzena, hidrogen dan oksigen) contohnya asam
fenolat, kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.
c) Senyawa yang mengandung
nitrogen. Contohnya alkaloid, dan glukosinolat
C.
FUNGSI
MASING-MASING METABOLIT SEKUNDER
1.Alkaloid
Adalah
sebuah golongan senyawan basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan
terdapat di tumbuhan. Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan
sumber asal molekulnya (precursors),didasari dengan metabolisme pathway
(metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk molekul itu. Alkaloid bersifat
detoksifikasi, bekerja menetralkan racun dalam tubuh.
2. Saponin
Adalah
jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin memiliki
karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok
maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. Saponin mudah larut dalam
air dan tidak larut dalam eter. Saponin memiliki rasa pahit dan menyebabkan
bersin serta iritasi pada selaput lendir. Jika digunakan dengan benar saponin
dapat bermanfaat sebagai sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam
darah, dan mengurangi penggumpalan darah.
3. Flavonoid
Adalah
suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam.
Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru. Dan sebagai zat
warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid berfungsi untuk
melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kandungan kolesterol serta
mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah, mengurangi kadar
risiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinflamasi (antiradang),
berfungsi sebagai anti-oksidan, membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi
pendarahan atau pembengkakan.
Pada tanaman kedelai terkandung
suatu senyawa yang merupakan senyawa metabolit sekunder, yaitu senyawa
isoflavon atau flavonoid. Kandungan isoflavon pada kedelai berkisar 2–4 mg/g
kedelai. Senyawa isoflavon ini pada umumnya berupa senyawa kompleks atau
konjugasi dengan senyawa gula melalui ikatan glukosida. Jenis senyawa isoflavon
ini terutama adalah genistin, daidzin, dan glisitin. Bentuk senyawa demikian
ini mempunyai aktivitas fisiologis kecil.
Senyawa ini terdistribusi secara
luas pada bagian-bagian tanaman, baik pada akar, batang, daun, maupun buah,
sehingga senyawa ini secara tidak disadari juga terikut dalam menu makanan
sehari-hari. Bahkan, karena sedemikian luas distribusinya dalam tanaman maka
dikatakan bahwa hampir tidak normal apabila suatu menu makanan tanpa mengandung
senyawa flavonoida/isoflavon ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa senyawa
flavonoida tidak membahayakan bagi tubuh dan bahkan sebaliknya dapat memberikan
manfaat pada kesehatan.
Selama proses pengolahan, baik
melalui proses fermentasi maupun proses non-fermentasi, senyawa isoflavon dapat
mengalami transformasi, terutama melalui proses hidrolisa sehingga dapat
diperoleh senyawa isoflavon bebas yang disebut aglikon yang lebih tinggi
aktivitasnya. Senyawa aglikon tersebut adalah genistein, glisitein, dan
daidzein.
Bentuk-bentuk produk olahan
makanan tersebut sekaligus merupakan sumber isoflavon potensial untuk menunjang
kesehatan tubuh kita. Berdasarkan hal tersebut maka mengkonsumsi kedelai dalam
bentuk produk olahan terfermentasi lebih dianjurkan.
4.Polifenol
Adalah kelompok zat kimia yang
ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak
gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu
tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur. Pada beberapa penelitian
disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang
baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit
jantung dan pembuluh darah serta kanker. Terdapat penelitian yang menyimpulkan
polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.
Sereh Wangi (Cymbopogonnardus)
Menurut Santoso (1992), klasifikasi dari tanaman sereh wangi (Cymbopogon
nardus) sebagai berikut:
Devisio : Spermatophyta
Klas : Angiospermae
Subklas : Monocotyledonae
Ordo : Graminales
Famili : Graminae
Subfamili : Panicoidae
Genus : Cymbopogon
Species : Cymbopogon nardus
Sereh wangi diduga berasal dari Srilangka. Nama latinnya adalah
Cymbopogon nardus L., termasuk dalam suku Poaceae (rumput-rumputan).
Varietas sereh wangi yang paling dikenal adalah varitas Mahapengiri (java
citronella oil) dan varitas Lenabatu (cylon citronella oil). Tanaman sereh
wangi yang diusahakan di Indonesia terdiri dari 2 jenis yaitu lemabatu dan
mahpengiri.
1.
Metabolit Sekunder pada Tanaman Sereh Wangi
dan Fungsinya
Metabolit sekunder atau alelokimia merupakan senyawa pertahanan
tumbuhan yang dihasilakan dari jaringan tumbuhan dan dapat besifat toksik.
Senyawa ini dapat menurunkan kemampuan nyamuk dalam mencerna makanan, yang
termasuk dalam metabolit sekunder antara lain tannin, saponin, terpenoid,
alkaloid, dan flavonoid
Ishaaya, 1986; Howe dan Westley, 1988 dikutip oleh Elena, 2006).
Produk metabolit sekunder bagi tumbuhan berperan dalam hal berinteraksi atau
berkompetisi, termasuk untuk melindungi diri dari gangguan luar seperti nyamuk
atau hama. Sereh wangi (Cymbopogon nardus) mempunyai metabolit
sekunder antara lain saponin, tanin, kuinon, dan steroid (Departemen Kesehatan,
2006). Minyak atsiri mengandung
berbagai senyawa kimia alamiah yaitu senyawa
sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farsenol methil heptenono, dan
dipentena. Sementara dua senyawa yang penting yaitu geraniol dan
sitronela.
Fungsi metabolit sekunder pada tanaman sereh
wangi antara lain :
a.
Saponin.
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin
ada pada banyak macam tanaman. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan antara lain sebagai
bentuk penyimpanan karbohidrat, dan merupakan waste product dari metabolisme
tumbuh-tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan
serangga.
Sifat-sifat Saponin adalah:
1) Mempunyai rasa pahit
2) Dalam
larutan air membentuk busa yang stabil
3) Menghemolisa eritrosit
4) Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
5) Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya
6) Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7) Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris yang mendekati.
b.
Tanin
Tanin terdapat berbagai tumbuhan berkayu dan herba,
berperan sebagai pertahanan dengan cara mengahalangi insekta
nyamuk dalam mencerna makanan. Nyamuk yang memakan bagian tubuh tumbuhan dengan
kandungan tanin yang tinggi akan memperoleh sedikit makanan yang bermanfaat
bagi kehidupanya, akibatnya terjadi penuruna pertumbuhan.
c.
Kuinon
Kuinon merupakan salah satu jenis senyawa
fenolik. Senyawa fenol biasanya terdapat dalam berbagai jenis sayuran,
buah-buahan dan tanaman. Senyawa antrakuinon dan kuinon mempunyai kemampuan
sebagai anti biotik dan penghilang rasa sakit serta merangsang pertumbuhan sel
baru pada
kulit (Kristiana, 2008).
d.
Steroid
Steriod merupakan senyawa saponin dengan 27
atom C. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal
sebagai saraponin. Hampir sama sama seperti saponin steroid juga bersifat
toksik, dan memiliki efek anti jamur.
Manfaat steroid bagi tumbuhan antara lain :
1) meningkatkan
laju perpanjangan sel tumbuhan
2) menghambat
penuaan daun (senescence)
3) mengakibatkan
lengkuk pada daun rumput-rumputan
4) menghambat
proses gugurnya daun
5) menghambat
pertumbuhan akar tumbuhan
6) meningkatkan
resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
7) menstimulasi
perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
8) merangsang
pertumbuhan pucuk tumbuhan
9) merangsang
diferensiasi xylem tumbuhan
10)
menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat
udara dan endogenus karbohidrat.
2.
Cokelat (Theobroma cacao)
Cokelat adalah makanan yang diolah
dari biji kakao. Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin,
fenetilamina, dan anandamida yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh.
Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak.
Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah.
3.
Tembakau (Nicotiana
tabacum L.)
Tembakau
mengandung senyawa alkaloid, diantaranya adalah nikotin. Nikotin termasuk dalam
golongan alkaloiod yang terdapat dalam famili Solanaceae. Nikotin dalam jumlah
banyak terdapat dalam tanaman tembakau. Nikotin dan kokain dapat pula ditemukan
pada daun tanaman kota. Kadar nikotin berkisar antara 0,6-3,0 % dari berat
kering tembakau, dimana proses biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi
pada daun tembakau. Nikotin terjadi dari biosintesis unsur N pada akar dan
terakumulasi pada daun. Fungsi nikotin adalah sebagai bahan kimia antiherbivora
dan adanya kandungan neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga, sehingga
nikotin digunakan sebagai insektisida pada masa lalu.
4. Kecubung (Datura metel L)
Kecubung
adalah tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan
tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens,
namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan
kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun
(menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman
kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh bagiannya
mengandung alkaoida atau disebut hiosamin (atropin) dan scopolamin, seperti
pada tanaman Atropa belladona.Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya
terbatas pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan
daunnya mengandung kalsium oksalat. Berkhasiat mengobati rematik, sembelit,
asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga.
5.
Pare (Momordica
charantia L.)
Buah pare
dalam bahasa latin disebut Momordica charantia L berasal dari kawasan Asia
Tropis. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya
mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak. Bijinya
mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Manfaat buah
ini dapat merangsang nafsu makan, menyembuhkan batuk, memperlancar pencernaan,
membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, dapat menyembuhkan
penyakit kuning, juga cocok untuk menyembuhkan mencret pada bay.
6. Sirih
Merah (Piper Crocatum)
Tanaman sirih merah (Piper crocatum)
termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai
hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang seling dari batangnya serta
penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih
merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid.
Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau
Jawa sebagai obat untuk meyembuhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan
bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk
segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat
menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes militus, hepatitis, batu
ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang
liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan
memperhalus kulit. Sirih merah banyak di gunakan pada klinik herbal center
sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan
obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar
sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.
Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih merah
oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid,
saponin, tanin dan flavonoid.
7. Kopi (Coffea Arabica)
Sumber utana kafeina adalah biji
kopi. Kandungan kafeina pada kopi bervariasi, tergantung pada jenis biji kopi
dan metode pembuatan yang digunakan. Secara umum, satu sajian kopi mengioojhjffgfutandung sekitar 40 mg (30Ml espresso
varietas Arabica) kafeina, sampai dengan seratus 100mg kafeina untuk 1 cangkir
(120 ml) kopi. Umumnya, kopi dark-roast memiliki kadar kafeina yang lebih
rendah karena proses pemanggangan akan mengurangi kandungan kafeina pada biji
tersebut. Kopi varietas Arabica umumnya mengandung kadar kafeina yang lebih
sedikit daripada kopi varietas robusta. Kopi juga mengandung sejumlah kecil
teofilina, namun tidak mengandung teobromina.
8. Pule
Pandak (Rauvolfia
serpentina)
Pule Pandak termasuk tanaman obat
langka. Akar pule pandak ini mengandung alkaloid reserpine yang berfungsi
sebagai anti Hipertensi(tekana darah tinggi) dan obat penenang. Akarnya
mengandung tidak kurang dari 20 macam alkaloid dan total ekstrak dari akarnya
berkhasiat sebagai obat hipertensi, aprodisiaka dan gangguan neuropsikiatrik.
Akarnya hingga kini sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan modern.
9.
Daun Asam Jawa (Tamarindus indica
L.)
Daun asam jawa dari survey
etnobotani serta informasi yang terdapat dalam literature Tumbuhan Berkhasiat
Obat Indonesia, daun tumbuhan asam jawa digunakan masyarakat sebagai obat
demam, kencing manis,sariwan, eksim, gatal-gatal, sakit kuing, bisul, cacingan,
dan susah tidur. Hasil pemeriksaan pendahuluan terhadap daun tumbuhan asam
jawa, dengan pereaksi liebermen burchard ternyata daun tumbuhan asam jawa
positif mengandung steroid. Hal ini terlihat dengan intensitas warna biru yang
dihasilkan.
10. Pepaya (Caricae Fructus)
Senyawa steroid digunakan dalam
pengobatan dan kontraseptik, diantaranya sebagai penyembuhan penyakit jantung,
pengatur haid, anti peradangan, untuk mengontrol populasi hewan dan keluarga
berencana. Salah satu tumbuhan yang ditemukan mengandung senyawa steroid adalah
tumbuhan papaya (Carica papaya L.) yang mengandung senywa steroid
golongan sterol yaitu
ergoste-5-en-3b-01. Daun pepaya (Carica papaya) digunakan sebagai obatpenyakit
beri-beri, malaria, kejang perut, penurun panas dan penambah nafsu makan.
11. Anggur (Vitis vinifera atau Vitis
labrusca )
Anggur merupakan tanaman buah berupa
perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini
biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji
anggur dan kismis, atau
dimakan langsung. Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa
polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh,
serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam
buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu
menangkal radikal bebas.
12.
Tanaman Anting-Anting(Achalypha indica L.)
Wijayakusuma (2006) menyebutkan
bahwa keberadaan tanaman anting-anting ini sangat melimpah, dan masyarakat
lebih mengenalnya sebagai anaman liar yang dapat menghambat pertumbuhan
tanaman pertaniannya. Tanaman anting-anting (Acalypha indica L.) sebagai salahsatu tanaman obat yang
dapat tumbuh dipinggir jalan, lapangan rumput, dan lereng gunung. Masyarakat sering menggunakan tanaman anting-anting sebagai tanaman untuk menyembuhkan penyakit
disentri basiler dan disentriamuba, diare, mal nutrisi, mimisan, muntah darah,
buang air besar berdarah, malaria (Arisandi., 2008). Kartika (2004) menyebutkan bahwa
tanaman anting-anting mengandung saponin, tanin, flavonoid, acalyphine, dan
minyak atsiri. Wijaya kusuma (2006) menyebutkan bahwa tanaman anting-anting
mengandung alkaloid, acalyphine, dan asam gala
13. Daun Dewa (Gynura pseudo-china
Dc.)
- Tanaman ini mengandung metabolit skunder : alkaloid, flavonoid, saponin.
-Manfaat : Dapat mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya :
• Luka terpukul: 15 – 30 g daun dewa dicuci, direbus atau ditumbuk, diambil airnya. Campur dengan arak yang sudah dipanaskan, lalu diminum.
• Mencegah sakit jantung: 30 g daun dewa segar dan 15 helai daun dewa yang kering dicuci, direbus dengan 0,5 liter air hingga tersisa setengahnya. Minum 2x sehari.
• Rematik: 15 – 30 g daun dewa segar direbus, lalu dilumatkan, diperas dengan diberi sedikit air, dan diminum.
• Kutil: 5 helai daun dewa dicuci, dilumatkan dan diborehkan pada tempat berkutil. Balut erat, sampai esok harinya.
14. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
- Tanaman ini mengandung metabolit skunder : flavonoid
- Manfaat : Dapat mengobati : Batuk, bronkitis, demam, radang payudara, sebagai anti inflamasi, diuretik, analgesik, sedatif
15. Delima (Punica granatum L)
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : Alkaloid, terpenoid
- Manfaat : Digunakan untuk mencegah kanker payudara dan kanker kolon, mengobati radang selaput lendir pada gusi, kegemukan (obesitas), melawan bakteri penyebab diare, menunda penuaan.
- Tanaman ini mengandung metabolit skunder : flavonoid
- Manfaat : Dapat mengobati : Batuk, bronkitis, demam, radang payudara, sebagai anti inflamasi, diuretik, analgesik, sedatif
15. Delima (Punica granatum L)
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : Alkaloid, terpenoid
- Manfaat : Digunakan untuk mencegah kanker payudara dan kanker kolon, mengobati radang selaput lendir pada gusi, kegemukan (obesitas), melawan bakteri penyebab diare, menunda penuaan.
16. Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L)
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : Alkaloid
- Manfaat : Dapat menobati : batuk, infeksi saluran kemih, keputihan, kencing manis, radang amandel, radang payudara, radang persendian, radang prostat, bisul (obat luar) dan eksem (obat luar), sebagai anti inflamasi dan diuretik
17. Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hook. f.& Thems)
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : alkaloid
- Manfaat : Dapat mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya :
• Luka, koreng, kudis: 30 cm batang brotowali berikut daunnya dicuci bersih lalu dipotong masing-masing 5 cm. Rebus dengan 6 gelas air selama 1/2 jam. Setelah agak dingin, gunakan untuk membersihkan bagian yang luka. Sementara itu, 7 batang daun brotowali ditumbuk halus dan tempelkan pada luka lalu dibalut dengan perban. Balutan dan ramuan daun ini harus diganti setiap 2 hari sekali.
• Malaria: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Demam: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Hepatitis: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Menjelang masak, masukkan air perasan 3 jari temulawak yang sudah diparut. Saring. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Diabetes: 10 cm batang brotowali bersama akar pepaya direbus dengan 3 gelas air. Setelah mendidih, saring dan diamkan sampai agak dingin. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
• Rematik: 10 cm batang brotowali dicuci, dipotong-potong 3 cm. Rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Setelah dingin, diminum. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : alkaloid
- Manfaat : Dapat mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya :
• Luka, koreng, kudis: 30 cm batang brotowali berikut daunnya dicuci bersih lalu dipotong masing-masing 5 cm. Rebus dengan 6 gelas air selama 1/2 jam. Setelah agak dingin, gunakan untuk membersihkan bagian yang luka. Sementara itu, 7 batang daun brotowali ditumbuk halus dan tempelkan pada luka lalu dibalut dengan perban. Balutan dan ramuan daun ini harus diganti setiap 2 hari sekali.
• Malaria: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Demam: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Hepatitis: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Menjelang masak, masukkan air perasan 3 jari temulawak yang sudah diparut. Saring. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
• Diabetes: 10 cm batang brotowali bersama akar pepaya direbus dengan 3 gelas air. Setelah mendidih, saring dan diamkan sampai agak dingin. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
• Rematik: 10 cm batang brotowali dicuci, dipotong-potong 3 cm. Rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Setelah dingin, diminum. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
18. Pepaya (Carica papaya L.)
- Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : alkaloid, saponin
- Manfaat : Dapat mengobati :
• Kulit melepuh karena panas. Toreh kulit buah pepaya, tampung getahnya dan oleskan, diamkan sehari semalam. Bila bagian yang melepuh agak luas, parutlah pepaya dan daging buahnya ditempelkan. • Malaria dan demam. Tumbuk daun pepaya muda hingga menjadi 1/2 gelas, tambahkan air 3/4 gelas dan garam, peras, saring. Minum 3 kali sehari; lakukan 5 hari berturut-turut.
• Digigit ular berbisa. 5 jari akar pepaya, cuci, tumbuk sampai halus, tempelkan pada bagian yang terkena, balut. Ganti 2 kali sehari.
• Sariawan, sembelit. Makan buah pepaya segar 3 kali sehari.
• Merangsang nafsu makan. Sehelai daun pepaya dicuci, lumatkan, beri garam dan air sedikit demi sedikit sebanyak 1/4 gelas, peras. Minum airnya sekaligus.
19. Rosella (Hibiscus
sabdariffa)
Tanaman ini mengandung metabolit
sekunder : Flavonoid
- Manfaat : Menurunkan
hipertensi, menghambat pertumbuhan kanker, menurunkan kolestrol, mencegah strok, mencegah osteoporosis, mbatuk kronis,
menetralkan racun
20. Tapak Dara (Catharantus roseus)
-
Tanaman ini mengandung metabolit sekunder : 28 biindol alkaloid, saponin dan
flavonoid
- Manfaat
:
1. Kanker
Untuk pengobatan kanker, ambil satu
gengam daun tapak dara, campur buah plus kulit kayu pulasari dan gula
merah/Jawa secukupnya. Rebus dengan 3 gelas air. Setelah air tinggal separuh,
angkat. Minum pagi, siang dan malam hari masing-masing 1/2 gelas.
·
2. Diabetes
Mellitus
Bahan: 10 - 16 lembar
daun tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara
menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai sembuh.
· 3.
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Bahan: 15 - 20 gram daun
tapakdara kering, 10 gram bunga krisan Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas
air sampai mendidih dan disaring. Cara menggunakan: diminum tiap sore.
4. Leukimia
Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras. Cara membuat:
direbus dengan 1 liter air dan disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali
sehari, pagi dan sore.
5. Asma dan bronkhitis
Bahan: 1 potong bonggol akar
tapakdara Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air. Cara menggunakan:
diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
21. Opium (Papaver somniferum)
- Tanaman ini
mengandung metabolit sekunder : Alkaloid
- Manfaat : Menurunkan persepsi nyeri dengan stimulasi (pacuan) pada
reseptor opioid (efek analgesi), mengobati batuk dan diare serta dapat
dijadikan penenang ( efek narkotika)
22. Beladon (Atropa belladonna)
- Tanaman
ini mengandung metabolit sekunder : Alkaloid
- Manfaat
:
· Digunakan dalam pengobatan obat
krasavki karena sifat farmakologis alkaloid sangat aktif, khususnya atropin.
· Krasavki obat-obatan dan atropin
digunakan sebagai kasus dan obat penghilang rasa sakit dengan ulkus lambung dan
ulkus duodenum, gastritis hyperacid kronis, penyakit saluran bilier dan kandung
empedu
· Sebagai atropin penangkal keracunan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolit_sekunder (diakses 20 April 16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar