Sterilisasi dalam
mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua
kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha
mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh
panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau
betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung
ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara
mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Curtis,
1999).
Macam-macam sterilisasi (Machmud, 2008):
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
1. Sterilisai secara
mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil
(0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
· Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering:
sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung
reaksi dll.
c. Uap air panas:
konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat
menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf
Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet
juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh
mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan
disinari lampu UV
3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
Sterilisasi dengan
panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan suhu yang cukup
tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia dan aktivitas
enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya
simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses sterilisasi
adalah produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya.
Perkembangan teknologi prosesing yang memiliki tujuan mengurangi
kerusakan nutrien dan komponen sensoris dan juga mengurangi waktu
prosesing menjadikan teknik serilisasi terus dikembangkan. Lamanya waktu
sterilisasi yang dibutuhkan bahan dipengaruhi oleh: resistensi
mikroorganisme dan enzim terhadap panas, kondisi pemanasan, pH bahan,
ukuran wadah atau kemasan yang disterilkan, keadaan fisik bahan
(Machmud, 2008).
Sterilisasi dengan
udara kering, alat yang umum dikenal adalah oven. Alat ini dipakai untuk
mensterilkan alat-alat gelas seperti erlenmeyer, petridish, tabunng
reaksi dan alat gelas lainnya. bahan-bahan seperti kapas, kain dan
kertas dapat disterilkan dengan alat ini. pada umunhya suhu yang
digunakan pada sterilisasi secara kering adalah 170 - 180 C selama
palinng sedikit 2 jam. Lama isterilisasi tergantung pada alat dan
jumlahnya (Machmud, 2008).
Sterilisasi dengan
uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak dapat didterilkan
dengan oven sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold steam
sterilizer dengan suhu 1000Cdalam keadaan lembab. Secara sederhana dapat
pula digunakan dandang. Mula-mula bahan disterilkan pada suhu 1000C
selama 30 menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. kemudian
disimpan pada suhu kamr 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh
menjadi sel vegetatif, lalu dipanaskan lagi 1000C 30 menit. dan
diinkubasi lagi 24 jam dan disterilkan lagi, jadi ada 3 kali
sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini sehingga
dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan (Machmud, 2008).
Sterilisasi dengan
uap air panas bertekanan, alat ini disebut autoklaf (autoclave) untuk
steriliasasi ini alat dilengkapi dengan katup pengaman. Alat diisi
dengan air kemudian bahan dimasukkan. Panaskan sampai mendidih dan dari
katup pengaman kelaur uap air dengan lancara lalu ditutup. Suhu akan
naik sampai 1210C dan biarkan selama 15 menit (untuk industri
pengalengan ada perhitungan tersendiri), lalu biarkan dingin sampai
tekanan normal dan klep pengaman dibuka, cara ini akan mematikan spora
dengan cara penetrasi panas ke dalam sel atau spora sehingga lebih
cepat. Cara mana yang dipilih tergantung bahan, biaya dan ketersediaan
alat, untuk bahan yang tidak tahan panas, maka cara diatas tidak dapat
dipakai (Machmud, 2008).
Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa:
a. Sterilisasi secara
fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat
dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah
atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas,
dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170o –
180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan
gelas).
b. Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin).
c. Sterilisasi secara
mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi
atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan
saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah
melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini
adalah mikroba) (Suriawiria, 2005).
Macam-macam sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
1. Sterilisai secara
mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil
(0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misalnya larutan enzim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
· Pemanasan :
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering:
sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung
reaksi dll.
c. Uap air panas:
konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat
menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf
カジノ シークレット カジノ シークレット カジノ シークレット カジノ シークレット jeetwin jeetwin 우리카지노 우리카지노 matchpoint matchpoint william hill william hill 188bet 188bet happyluke happyluke bet365 bet365 ラッキーニッキー ラッキーニッキー 546
BalasHapus